Shot blast itu apa ?

Shotblasting adalah metode yang digunakan untuk pengkondisian permukaan material termasuk logam murni, alloy maupun komposit dan plastik, dalam hal ini termasuk proses yang dimaksud adalah membersihkan(cleaning), memperkuat (peening) dan memoles(polishing). 

Metode Shotblasting ini digunakan karena bisa memberikan hasil yang sangat efektif untuk semua proses manipulasi permukaan logam dan material lainnya. Shotblasting digunakan pada semua industri yang menggunakan logam, termasuk pesawat terbang, otomotif, konstruksi, pengecoran, pembuatan kapal, kereta api, dan banyak lainnya. Bahkan dengan perkembangan saat ini shotblasting sudah meluas diaplikasikan ke material plastik, komposite dan kayu.

Metode shotblasting dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu :

Wheelblasting  dan  airblasting

Wheelblasting

Adalah metode yang secara langsung mengubah energi motor listrik menjadi energi kinetik abrasif
dengan memutar roda turbin. Kapasitas setiap roda bisa mulai dari sekitar 60 kg per menit hingga 1200kg/menit.  

Wheelblast parts

 bahan abrasif yang dilempar oleh impeller dalam jumlah besar ini, mesin wheelblast digunakan untuk membersihkan area yang luas yang harus dihilangkan karat, kerak, duri atau geriginya, keraknya dalam hal ini prosesnya ada dalam beberapa bentuk.

Penyebutan nama mesin blasting akan tergantung dari model pengangkutan komponen yang akan dishotblast. Misalnya meja sederhana(simple table) hingga mesin loading otomatis terintegrasi penuh untuk pabrikan otomotif, hingga konveyor roller dan sistem pembersihan kerak strip.

Airblasting

Adalah metode blasting menggunakan media shotblast yang dipercepat atau ditekan secara pneumatik oleh udara bertekanan oleh kompressor dan diproyeksikan oleh nozel ke komponen yang diblasting. 

Nozel blasting dapat dipasang pada posisi tetap atau dapat dioperasikan secara manual atau dengan pengatur nosel otomatis atau robot.

Target tingkat kekasaran atau kehalusan material akhir menentukan pilihan media abrasif, hal ini karena material abrasive yang berbeda akan menghasilkan dampak akhir yang berbeda pada permukaan material